SURABAYA, Radarinspirasi.com – Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun tiga asrama baru mulai tahun 2026 guna mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Asrama tersebut diberi nama Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) dan dirancang sebagai tempat tinggal sekaligus pusat pembinaan karakter bagi generasi muda.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan kelanjutan dari program RIAS yang telah berjalan di kawasan Wonorejo Timur. Namun, karena keterbatasan kapasitas asrama saat ini, penambahan fasilitas baru menjadi kebutuhan yang mendesak.
“Insyaallah, kami akan bangun tiga RIAS tambahan, salah satunya khusus untuk anak perempuan. Lokasinya sedang kami kaji, kemungkinan di Rungkut dan Wonorejo,” ungkap Eri dalam keterangannya pada beberapa waktu lalu.
Asrama baru ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti AC, ruang belajar, dan sistem pengawasan yang ketat agar anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan kondusif bagi pendidikan mereka.
Saat ini, RIAS Wonorejo Timur telah menampung 110 anak, termasuk 86 anak baru yang diterima pada tahun ini. Uniknya, sudah mulai ada siswa kelas 1 SD yang dititipkan oleh orang tua mereka ke asrama—sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi.
“Alhamdulillah, tahun ini sudah ada anak kelas 1 SD yang dititipkan. Jumlahnya terus bertambah,” kata Eri.
Meski begitu, Eri menegaskan bahwa peran keluarga tetap utama dalam proses pembentukan karakter anak. Pemerintah hadir sebagai pendukung agar anak-anak tidak sampai putus sekolah.
“Pendidikan mereka akan kami bantu. Tapi bila orang tua masih mampu, biarkan kasih sayang tetap berasal dari rumah,” tegasnya.
Seleksi anak-anak yang bisa tinggal di RIAS dilakukan berdasarkan verifikasi kondisi sosial ekonomi. Prioritas diberikan kepada keluarga yang memang benar-benar tidak mampu secara finansial.
“Kalau setelah dicek ternyata keluarganya memang tidak mampu, kami siap menampung anak-anak mereka di RIAS,” lanjut Eri.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas ini. Menurutnya, program ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama dalam membangun masa depan anak-anak Surabaya.
“Anak panjenengan adalah anak saya juga. Insyaallah, ketika mereka kembali, panjenengan akan merasa bangga,” pungkasnya.(Red-Radarinspirasi)