MAGELANG, Radarinspirasi.com – Kodam IV/Diponegoro mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima permintaan maaf dari pimpinan Ormas Gerakan Pemuda Kabah (GPK) terkait insiden yang melibatkan Prajurit Yonif 412 Raiders Kostrad di Simpang Salaman, Kabupaten Magelang.
Insiden tersebut terjadi saat ratusan anggota GPK melakukan konvoi kendaraan. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat anggota GPK tidak mengenakan helm, memenuhi jalan, dan menggeber knalpot kendaraan. Bahkan, ada yang menendang truk milik prajurit TNI yang sedang dalam perjalanan pulang dari Magelang menuju markas di Purworejo.
Kapendam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Sulistyo, menjelaskan bahwa pimpinan GPK telah menyampaikan permintaan maaf dan mengakui teguran tegas terkait perilaku anggotanya di lapangan. Permintaan maaf tersebut difasilitasi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Magelang, yang melibatkan Bupati, Kapolres, dan Dandim 0705/Magelang.
Pihak GPK telah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan diberikan ultimatum untuk lebih tertib di masa mendatang, serta menghindari tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum, ujar Kolonel Andy kepada JPNN.com pada Senin malam (2/6).
Kolonel Andy menekankan bahwa konvoi liar dan sikap arogan di jalan raya tidak hanya mengganggu aparat, tetapi juga masyarakat luas. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang.
“Organisasi masyarakat seharusnya menjadi teladan yang baik. Masyarakat pasti merasa terganggu dengan konvoi semacam itu, terutama jika sampai menendang kendaraan. Ini bukan hanya masalah TNI, tetapi juga berkaitan dengan ketertiban dan saling menghargai,” tegasnya.
Dalam pertemuan yang diadakan oleh Forkopimda, semua pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. GPK berkomitmen untuk meningkatkan disiplin anggotanya dan menjaga hubungan yang baik dengan aparat.
“Kami ingin hidup rukun dan damai. Jika ingin berorganisasi, mari saling menghormati dan tidak bertindak sewenang-wenang,” tambah Kolonel Andy.
Perlu dicatat bahwa situasi di lapangan berhasil dikendalikan berkat respons cepat dari personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yang mengamankan kedua belah pihak untuk mencegah terjadinya kontak fisik. Truk milik prajurit Yonif 412 kemudian dikawal kembali ke markas dengan aman. (Red-Radarinspirasi)