JAKARTA, Radarinspirasi.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa aparat keamanan Indonesia, termasuk TNI dan Polri, merupakan tentara rakyat, bukan tentara bayaran. Pernyataan ini disampaikan saat ia menghadiri acara panen raya jagung kuartal kedua di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Kamis (5/6).
“Polisi Indonesia harus menjadi polisi rakyat. Seperti yang kita ketahui, TNI adalah tentara rakyat, dan kita bukan tentara bayaran,” tegas Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan apresiasinya kepada Kapolri dan seluruh jajaran Kepolisian. Ia menilai bahwa inisiatif Polri untuk terlibat dalam program swasembada pangan adalah langkah penting untuk menjaga kedaulatan negara.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kapolri atas upayanya. Apa yang dilakukan Kapolri dan jajaran Polri selama ini adalah inisiatif untuk berperan serta dalam usaha kedaulatan pangan,” tambahnya.
Prabowo menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan dasar bagi kemerdekaan suatu bangsa. Ia berpendapat bahwa tidak ada negara yang benar-benar merdeka jika tidak mampu memproduksi pangan secara mandiri.
“Swasembada pangan adalah kunci untuk keamanan dan kemerdekaan. Tidak ada bangsa yang merdeka jika tidak dapat memproduksi pangan sendiri,” ujar Prabowo dengan tegas.
Ia juga mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak merasa sombong meskipun telah mencapai berbagai prestasi di sektor pertanian. Menurutnya, keberhasilan yang diraih bukanlah hasil yang datang begitu saja.
“Keberhasilan dicapai melalui kerja keras, pemikiran, usaha, keberanian, dan inisiatif yang tulus,” tutupnya. (Red-Radarinspirasi)