Giat Sosial dan Cegah Perundungan di Sekolah: KKN Unitomo Membawa Semangat Baru Bersama Kelurahan Semolowaru

banner 468x60

Sabtu (30/08/25) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unitomo kelompok Semolowaru membawa misi anti perundungan dalam bergiat sosial bersama anak-anak kampung Madani di kantor Kelurahan Semolowaru. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 anak dari kampung Madani didampingi oleh orang tua mereka. Acara dibuka dengan sambutan ketua pelaksana kegiatan “Giat Sosial Kampung Madani Semolowaru”, Dosen Pembina Lapangan (DPL), dan kepala lurah Semolowaru.

Dalam sambutannya Yosep M.A.P, mahasiswa KKN Unitomo selaku ketua pelaksana menyampaikan rasa terimakasih kepada kepala lurah atas penyediaan fasilitas yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan KKN Unitomo. “Harapannya kegiatan ini tidak hanya berguna hari ini saja, namun berdampak positif secara berkelanjutan baik di kampung Madani maupun di Kelurahan Semolowaru” tuturnya.

banner 336x280
Penayangan video bullying

Ardiansyah Saifudin Yahya, S.AP., M.AP. selaku DPL KKN Unitomo Semolowaru, takjub dengan antusiasme warga kampung Madani, serta berterimakasih atas dukungan besar dari kelurahan Semolowaru.

Kenny Pieter Tupamahu S. STP, MM, selaku kepala lurah Semolowaru dalam sambutannya, menjelaskan bahwa Kelurahan Semolowaru sudah tepat sasaran dalam menyediakan perangkat bantuan kepada mereka yang kurang mampu melalui Program Masyarakat Miskin (Pramis) dan Gamis (Gakin miskin).

Kegiatan dilanjut dengan permainan meriah bersama seluruh anak-anak kampung Madani. Senam penguin menjadi pemancing semangat peserta sebelum dilanjut dengan menyaksikan bersama video tentang perundungan. Video ditampilkan dan disaksikan dengan seksama oleh seluruh anak-anak Kampung Madani yang hadir. Tidak hanya pemutaran video saja, Adapun quiz singkat seputar video perundungan yang ditampilkan seperti “apa yang dirasakan korban?” , “kemana tempat korban mengadu?”, dan sebagainya. Seluruh peserta dengan aktif dan antusias berebut untuk menjawab.

Baca juga KKN Unitomo di Nginden Jangkungan Surabaya: Edukasi “Ngos-Ngosan” dan Lawan Ultra Processed Food Demi Kesehatan Warga

“Siapa yang pernah di bully di sekolah?” tanya Bernard mahasiswa KKN Semolowaru sebagai pemateri anti perundungan. Sebagian anak mengacung mengaku pernah dirundung saat di sekolah. Bernard kemudian memaparkan 6 jenis bentuk kekerasan yang ternyata umum dijumpai di dunia pendidikan sekarang. Dari kekerasan fisik hingga kebijakan sekolah yang ternyata mengandung kekerasan. Materi perundungan ini juga dijelaskan dengan demonstrasi singkat berbagai macam bentuk perundungan.

Penyampaian materi bullying dan demonstrasi tindakan perundungan

“Cara melawan bullying yang paling utama adalah berani. Berani ini bukan membalas secara fisik tapi berani mengungkapkan kondisi yang dialami kepada guru atau orang tua” tegasnya dalam pemaparan materi. Anak-anak kampung Madani kini menjadi memahami bahwa berani melapor bukanlah bentuk kalah namun awal dari penyelesaian semua masalah.

Sebelum kegiatan ditutup, KKN Unitomo bersama kelurahan Semolowaru bekerja sama dalam giat sosial dengan membagikan bingkisan serta uang tunai kepada anak-anak kampung Madani. Peserta menerima dengan meriah serta antusias seluruh bingkisan yang disediakan. KKN Unitomo membawa dampak semangat baru, menuju anti perundungan sekolah di kelurahan Semolowaru. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan sorak meriah slogan “KKN Unitomo: mahasiswa berdampak”. (Penulis: Nisrina dan tim publikasi dokumentasi KKN Unitomo Semolowaru)

banner 336x280

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *